BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS »

Minggu, 05 Juli 2009

Untukmu yang Istimewa Bagiku

Aku begitu malu untuk menyadarinya, aku begitu takluk mengakuinya

Aku begitu takut untuk mengatakannya

Aku begitu bimbang menunggu jawabnya

Kau datang ke hatiku yang telah tergores sayatan luka oleh khianat

Kau masuki jiwaku yang telah runtuh dengan sukmamu

Cinta yang tak tertorehkan dengan buaian kata puitis

Tapi kutahu itu dari hatimu yang terdalam

Senangnya diriku ketika kau menyanjungku

Bukan dari halusnya kata

Tapi dari sejuknya sikapmu ketika kau tatap mataku pertama kali

Namun, aku yang masih belum mengerti arti cinta ini

Mencampakkanmu begitu saja

Aku merasa diriku sangat kejam dan bodoh

Kejam karena mengkhianati, menyakiti, dan membuangmu begitu saja karena ada dirinya

Bodoh, mengapa aku mengistimewakan dirinya, berpaling padanya, dan meninggalkan harap padanya

Padahal kutahu aku sangat beruntung telah merasa kau miliki

Meskipun hanya sebatas ikatan batin

Yang tak mampu diwujudkan dan dinyatakan adanya

Aku bingung mengapa kau bisa terus berdiri di hatiku

Aku menyesal mengapa semua berjalan begitu cepat

Seakan tak ada kesempatan untukku memperbaiki yang telah terkenang

Jika hidup memang dapat berputar, izinkanlah aku kini berada di atas

Merasakan bahagia dengan lelaki yang selama ini kuimpikan

Dan tak akan pernah ingin kugantikan dengan yang lain

Kau begitu sempurna di mataku

Tatapannya yang sejuk, senyumannya yang melayangkan duniaku

Aku sangat rindu itu

Aku ingin sekali memilikimu

Aku tidak ingin ada yang tahu ini semua, aku tidak sanggup jika harus kehilanganmu

Membiarkanmu dengan yang lain

Karena aku yakin, akulah yang terbaik untukmu

Ketampananmu yang menyinari hatimu yang bersih tanpa setitik cerca

Menaburkan hatiku dengan bunga-bunga yang memikat

Kumohon jangan menghindari pertanyaan pamungkas terindah dariku ini

Maukah kau mendampingiku?

Maukah kau menemaniku di setiap langkah, hembusan nafas, dan detak jantungku

Di mana dan kapanpun ku berada

Aku berharap kau mau memaafkan kekhilafanku atas cinta yang tak pernah menyatu dalam satu kaitan yang erat

Dan aku sangat berharap kau mau menerima diriku apa adanya, mencintaiku seperti dulu, melupakan bayang-bayang mistik kelabu yang telah menghancurkan kita

Menyayangiku seperti hanya ada aku di hidup ini, dan akupun demikian padamu

Aku ingin kau merasa butuh atas hadir dan cintaku

Karena aku ingin kau pun begitu

Aku ingin merasakan apa yang kini kau rasa

Aku ingin kau menginginkan apa yang saat ini kuimpikan

Seirama dalam langkah dan arah

Bersatu selamanya menyusun harapan di masa depan

Aku bersamamu, kita bersama….

0 komentar: